Hari Kanker Sedunia Kemenkes RI Lakukan Tranformasi Layanan

 Warta Sehat | Jakarta - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Hari ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker dan mendorong pencegahannya, deteksinya, dan pengobatannya. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahun dengan mengedukasi masyarakat tentang penyakit ini dan membuat pemerintah dan individu di seluruh dunia untuk bertindak.

Kampanye Pencegahan Kanker  

Di Indonesia, Hari Kanker Sedunia diakui sebagai hari untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker dan mendorong individu untuk melakukan langkah-langkah untuk mencegah dan mengobati penyakit. Hari Kanker Sedunia sering ditandai oleh acara dan kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kanker, termasuk penyebabnya, gejalanya, dan pengobatan yang tersedia. Selain itu, organisasi kesehatan, nirlaba, dan kelompok advokasi juga menggunakan hari ini untuk mempromosikan deteksi dini dan mendorong individu untuk melakukan perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko terkena kanker.

Kemenkes RI Transformasi Layanan Rujukan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan atau Kemenkes berkomitmen menutup kesenjangan layanan kanker dengan melakukan transformasi layanan rujukan. Lewat transformasi ini, layanan kanker ditingkatkan mulai dari edukasi, pencegahan, deteksi dini, diagnosis, hingga proses pengobatan. Kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan juga ditambah melalui pemenuhan SDM Kesehatan berkualitas dan alat kesehatan yang canggih dan modern.

Targetnya, 34 provinsi memiliki fasilitas radioterapi, sementara 514 kabupaten/kota punya layanan kemoterapi. Lewat upaya ini, diharapkan bisa memberikan layanan kanker yang lebih baik bagi masyarakat di seluruh Indonesia

Ada banyak faktor yang dapat memperkuat pembentukan kanker, di antaranya:
1.    Genetika: mutasi gen yang diturunkan dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
2.    Faktor gaya hidup: penggunaan tembakau, konsumsi alkohol yang berlebihan, diet buruk, inaktivitas fisik, dan paparan terhadap radiasi dan bahan kimia tertentu semuanya dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
3.    Infeksi: beberapa virus, bakteri, dan parasit dapat meningkatkan risiko terkena kanker, termasuk virus papiloma manusia (HPV), hepatitis B dan C, dan virus imunodefisiensi manusia (HIV).
4.    Paparan lingkungan: paparan terhadap polusi udara, amian, dan bahan beracun lainnya dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
5.    Usia: risiko terkena kanker meningkat saat seseorang bertambah tua.
Perlu dicatat bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko ini tidak menjamin seseorang akan terkena kanker. Sebaliknya, banyak orang yang terkena kanker tidak memiliki faktor risiko yang dikenal. Selain itu, beberapa kanker dapat berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas.