Penyebab dan Pencegahan Stunting

 

Warta Sehat | Jakarta - Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dimana prevalensi stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Terkait penurunan prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022, disampaikan oleh Kementerian Kesehatan pada momen perayaan Hari Gizi Nasional.

Beberapa faktor yang mempengaruhi stunting antara lain:
1. Gizi buruk sejak masa bayi, seperti asupan nutrisi yang kurang dan tidak seimbang, gizi buruk ibu hamil dan menyusui
2. Infeksi berulang seperti diare dan infeksi saluran napas
3. Lingkungan yang tidak sehat, seperti air yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk
4. Faktor sosial ekonomi, seperti kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta pendidikan ibu dan keluarga yang kurang.

Orang tua memegang peran penting dalam mencegah stunting pada anak. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua antara lain:
1. Memberikan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup pada masa bayi dan anak-anak
2. Memastikan bayi dan anak-anak memperoleh ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan
3. Memberikan vaksinasi dan perawatan kesehatan yang sesuai untuk mencegah infeksi berulang
4. Memberikan lingkungan yang bersih dan sehat, seperti air bersih dan sanitasi yang baik
5. Memberikan pendidikan tentang gizi dan kesehatan pada anak dan keluarga.

Untuk mencegah stunting, penting bagi bayi dan anak-anak untuk memperoleh asupan nutrisi yang seimbang dan cukup.

Beberapa jenis makanan yang bisa membantu mencegah stunting antara lain:
1. ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan
2. Makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, daging, ikan, dan susu
3. Makanan tambahan seperti bubur bayi dan kacang-kacangan untuk anak usia 1 tahun ke atas
4. Vitamin dan mineral tambahan seperti vitamin A dan zat besi pada anak yang membutuhkan.

Stunting adalah kondisi dimana seorang anak tidak tumbuh secara normal dan tidak memiliki pertumbuhan yang sesuai dengan usianya, terutama pada tinggi badan. Di Indonesia, stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan tingkat prevalensi yang tinggi.