Gejala dan Pencegahan Osteoporosis yang Wajib Diketahui

Osteoporosis


WartaSehat.id | Jakarta - Gejala dan pencegahan osteoporosis menjadi topik penting yang harus Anda pahami dengan baik. Osteoporosis sendiri merupakan penyakit ketika kepadatan tulang berkurang sehingga menjadi keropos dan mudah patah.
Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak maupun orang dewasa. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki periode menopause, karena berkurangnya kadar hormon estrogen.
Hormon estrogen sendiri berperan penting untuk menjaga kepadatan tulang. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami apa saja gejala serta pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari osteoporosis sebelum hal tersebut terjadi.


Gejala dan Pencegahan Osteoporosis serta Pengobatan yang Bisa Dilakukan Oleh Pasien
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh manusia dalam meregenerasi tulang, sehingga kepadatan tulang berkurang dan mudah mengalami keropos. Penurunan ini biasanya dimulai saat memasuki umur 35 tahun.
Selain faktor usia, terdapat beberapa faktor lain untuk meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, seperti kekurangan vitamin D, jarang berolahraga, mengonsumsi obat-obatan tertentu, gangguan hormon, hingga kebiasaan merokok.
Agar Anda semakin paham mengenai gejala dan pencegahan osteoporosis hingga pengobatan yang dapat dilakukan, maka berikut ini informasi seputar osteoporosis untuk membantu Anda menghindari penyakit tersebut.
1.    Gejala
Penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Kondisi ini biasanya baru bisa diketahui ketika seseorang mengalami cedera dan menyebabkan patah tulang. Seiring berkurangnya kepadatan tulang, penderita bisa mengalami beberapa gejala. Dikutip dari akun sosial media Instagram @p2ptmkemenkesri Kemenkes RI, bahwa terdapat empat gejala yang bisa diamati ketika osteoporosis berpotensi terjadi pada tubuh seseorang.”

Pertama, postur bungkuk di mana punggung terlihat membungkuk seperti pada orang lanjut usia. Kedua, menurunnya tinggi badan karena masalah pembungkukan yang berdampak pada tubuh semakin pendek.
Ketiga, sering mengalami cedera atau keretakan tulang dan biasanya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan hingga tulang pangkal paha. Keempat, merasakan sakit punggung berkelanjutan dalam jangka panjang.
2.    Pencegahan
Gejala dan pencegahan osteoporosis bisa diketahui sejak dini, sehingga Anda bisa menghindari penyakit tersebut dengan baik. Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan melalui beberapa cara yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari akun sosial media Instagram @p2ptmkemenkesri Kemenkes RI, bahwa salah satu langkah pencegahan osteoporosis dilakukan dengan diet sehat seimbang yang kaya nutrisi.
Mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi dan baik untuk tulang merupakan langkah terbaik untuk menghindari ini. Beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi harus memiliki kandungan kalsium, protein, dan vitamin D.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa menambahkan makanan bernutrisi lainnya untuk kesehatan tulang pada menu makanan sehari-hari. Sebagai contoh, Anda bisa mulai mengonsumsi keju, yogurt alami, hingga jus sayuran fortifikasi.
Kemudian, Anda bisa mengonsumsi buah-buahan seperti alpukat, jeruk, pepaya, pisang, dan nanas. Untuk sayuran, Anda bisa mengonsumsi, brokoli, jamur, selada, sawi hijau, bayam, bok choy, serta daun kelor.
Selanjutnya, makanan penambah lain yang bagus untuk tulang adalah salmon, tahu, kacang kedelai, biji wijen, telur, sardin dengan tulangnya, tempe, susu skim, hingga makanan seperti kacang-kacangan.


3.    Pengobatan
Selain gejala dan pencegahan osteoporosis, Anda juga bisa segera melakukan pengobatan jika terdiagnosa mengalami pengeroposan tulang. Diimbangi dengan gaya hidup sehat, Anda bisa menggunakan dua jenis pengobatan osteoporosis.
Pertama, osteoporosis nonhormonal dapat diobati menggunakan pengobatan seperti Bifosfonat, Denosumab, serta suplemen vitamin D dan kalsium. Kedua, osteoporosis hormonal menggunakan pengobatan seperti SERMs dan HRT.
SERMs merupakan Selective Estrogen Receptor Modulators, sedangkan HRT merupakan  Hormone Replacement Therapy. Tidak hanya itu pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah terapi hormon testosteron dan hormon parathyroid.
Setelah mengenal lebih dalam mengenai osteoporosis, Anda bisa lebih waspada akan penyakit tersebut. Gejala dan pencegahan osteoporosis hingga pengobatannya bisa Anda konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis tulang.