Warta Sehat | Jakarta - Pulau Pari menjadi salah satu destinasi pilihan dengan minat pariwisata yang tinggi. Ekosistem perairan tropis yang lengkap seperti terumbu karang, hutan mangrove dan padang lamun. Hutan Mangrove yang ada juga terbentuk secara alami dengan luas sekitar 10 hektar. Pengelolaannya juga dilakukan sendiri oleh warga setempat sebagai tempat wisata dan edukasi.
Banyaknya sumber daya mangrove yang dimiliki menjadi sebuah ide bagi Dosen Pendidikan Biologi untuk mengadakan Abdimas dengan memperkenalkan mikroalga yang ada pada mangrove yaitu Aurantiochytrium.
Mikrolaga Aurantiochytrium memiliki asam lemak tinggi yang dapat dijadikan beragam produk unggulan seperti Sabun salah satunya yang dikembangkan oleh dosen pendidikan biologi. Pelatihan ini bertujuan untuk mengajak remaja yang biasa memandu wisata di pulau pari agar bisa mengenalkan keunggulan dari hutan mangrove. Bukan sekedar hanya menahan abrasi pantai, namun mangrove memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Hal ini bisa mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi dari pulau pari.
Melky Krijaya selaku Ketua Karang Taruna Unit 04 Pulau Pari menyatakan bahwa
Kami baru tau kalau mangrove ini juga memiliki mikroalga Aurantiochytrium dengan banyaknya manfaat. Satu sisi ini bisa menjadi daya tarik pariwisata saat berwisata ke mangrove. Salah satu program yang biasa dilakukan yaitu penanaman mangrove untuk wisata edukasi ini bisa kami kenalkan dan menjadi informasi bagi pengunjung
Dengan diadakannya Abdimas ini kami berharap bisa memberikan manfaat dan menambah daya tarik wisatawan dalam mempelajari mangrove yang memiliki segudang nutrisi bagi kehidupan.
Kegiatan ini merupakan dalam rangka Pengabdian Masyarakat (ABDImas) Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA. Untuk diketahui Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka sendiri merupakan salah satu Kampus Islam Terbaik di Indonesia yang memiliki Akreditasi Unggul dengan beragam pilihan Program Studi. Salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Biologi (Terakreditasi A).
