Waspada Rabies: Jangan Anggap Remeh Gigitan Hewan, Bisa Berakibat Maut!

Warta Sehat | Jakarta - Pernah dengar penyakit rabies? Atau mungkin kita lebih akrab menyebutnya sebagai "penyakit anjing gila". Eits, jangan salah! Rabies bukan cuma bisa ditularkan oleh anjing, tapi juga hewan penular rabies lainnya seperti kucing, monyet, hingga kelelawar.

Rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Dalam banyak kasus, penyakit ini berakhir dengan kematian. Yuk, kita bahas lebih dalam agar bisa lebih waspada dan tentunya tahu langkah apa yang harus diambil saat menghadapi kasus rabies.

Apa Itu Rabies?

Rabies adalah penyakit zoonosis, artinya ditularkan dari hewan ke manusia, biasanya melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Virus rabies menyerang sistem saraf dan bisa menyebabkan peradangan otak yang berujung pada kematian. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 95% kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing.

Menurut laporan bulanan zoonosis tahun 2024, terdapat 185.359 kasus gigitan HPR dan 122 kematian akibat rabies pada manusia. Sementara itu, sejak Januari hingga 7 Maret 2025, sudah dilaporkan 13.453 kasus gigitan HPR dan 25 kematian akibat rabies

Rabies Bisa Dicegah, Tapi Tidak Bisa Disembuhkan

Ingat baik-baik: Rabies bisa dicegah, tapi tidak bisa disembuhkan. Begitu gejalanya muncul, hampir tidak ada yang bisa dilakukan. Oleh karena itu, langkah pencegahan adalah senjata utama kita!

Berikut beberapa langkah untuk menghindari risiko rabies:

  • Jangan ganggu anjing liar, terutama yang tidak dikenal atau menunjukkan perilaku agresif.

  • Kelola sampah dengan baik, karena anjing liar suka mencari makan di tempat sampah.

  • Laporkan ke pihak berwenang jika melihat ada anjing liar berkeliaran di lingkungan sekitar.

Dengan melakukan langkah-langkah kecil ini, kita sudah membantu mencegah penyebaran rabies di lingkungan.

Tanda-Tanda Rabies pada Hewan

Mendeteksi rabies pada hewan tidak selalu mudah, terutama pada anak anjing yang gejalanya sering tidak jelas. Tapi secara umum, berikut ciri-ciri yang perlu kamu waspadai:

  1. Perubahan perilaku: Hewan bisa bertingkah aneh, menggigit benda keras seperti kayu atau besi, berubah dari jinak jadi galak atau sebaliknya.

  2. Menggigit secara agresif dan tidak terkendali.

  3. Gemetar, kejang-kejang, dan mengeluarkan air liur berlebihan.

  4. Bersembunyi dan takut pada cahaya.

Kalau kamu melihat tanda-tanda ini pada hewan, segera jaga jarak dan laporkan ke dinas kesehatan atau petugas yang berwenang.

Jika Digigit Hewan, Lakukan Langkah Ini!

Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa. Berikut langkah yang harus dilakukan jika kamu atau orang terdekat digigit hewan penular rabies:

  1. Cuci luka gigitan dengan sabun atau deterjen dan air mengalir selama 15 menit. Ini sangat penting untuk mengurangi virus yang masuk ke tubuh.

  2. Oleskan antiseptik pada luka (misalnya obat merah atau betadine).

  3. Segera pergi ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat (Rabies Center). Di sana, kamu akan:

    • Diperiksa dan luka dibersihkan ulang

    • Diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR)

    • Jika diperlukan, juga diberikan Serum Anti Rabies (SAR)

SAR harus diberikan sesegera mungkin untuk mencegah rabies berkembang dan berakibat fatal. Jangan tunda-tunda, karena rabies tidak memberi kesempatan kedua!

Fakta Penting: Rabies Masih Jadi Masalah Serius di Indonesia

Meski vaksinasi rabies tersedia, sayangnya Indonesia masih termasuk negara endemis rabies. Beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Sulawesi memiliki kasus yang cukup tinggi. Bahkan, menurut data WHO dan Kemenkes, setiap tahun sekitar 59.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat rabies, dan sebagian besar korban adalah anak-anak.

Mirisnya, masih banyak masyarakat yang menganggap gigitan hewan sebagai hal biasa. Padahal, gigitan kecil pun bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Cara Mencegah Rabies Secara Umum

  • Vaksinasi hewan peliharaan secara berkala.

  • Jangan biarkan anak-anak bermain dengan hewan liar.

  • Beri edukasi kepada masyarakat tentang bahaya rabies.

  • Laporkan kejadian gigitan hewan ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin.

Penyakit rabies memang terdengar klasik, tapi bahayanya nyata. Rabies bukan hanya soal anjing menggigit, tapi soal nyawa yang bisa melayang jika kita lengah.

Mulai dari sekarang, yuk lebih peduli! Jaga kebersihan lingkungan, hindari kontak dengan hewan liar, dan pastikan kamu tahu langkah yang benar saat digigit hewan. Edukasi ini penting untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.

Sumber:
Kemenkes RI
WHO