Warta Sehat | Jakarta - Banyak orang sudah tahu kalau merokok bisa merusak paru-paru, jantung, bahkan meningkatkan risiko kanker. Tapi, masih banyak yang belum sadar kalau merokok juga bisa bikin pria mengalami impotensi atau disfungsi ereksi. Ya, rokok bukan cuma merusak napas, tapi juga bisa bikin hubungan suami-istri terganggu.
Yuk, kita bahas lebih dalam soal hubungan antara rokok dan impotensi, serta bagaimana kamu bisa mencegahnya sejak dini!
Merokok = Risiko Impotensi Meningkat
Kandungan kimia dalam sebatang rokok bukan cuma bikin paru-paru hitam. Zat-zat seperti nikotin, tar, karbon monoksida, dan ribuan bahan kimia lainnya bisa menyumbat pembuluh darah, termasuk yang menuju ke penis.
Kenapa ini bahaya?
Karena ereksi sangat bergantung pada aliran darah yang lancar. Saat seorang pria terangsang, pembuluh darah di penis harus melebar agar aliran darah masuk dan menyebabkan ereksi. Tapi kalau pembuluh darah menyempit karena rokok, hasilnya? Ereksi jadi susah atau bahkan gagal total.
Fakta: Pria Perokok 2x Lebih Rentan Impotensi
Sebuah studi dari American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa pria yang merokok berat memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Bahkan di usia muda, efek ini sudah bisa mulai terasa!
Kalau kamu pikir "Ah, nanti saja berhentinya" — ingat, kerusakan pembuluh darah akibat rokok bersifat progresif. Semakin lama merokok, semakin besar dampaknya, dan bisa permanen.
Data Terbaru: Disfungsi Ereksi Meningkat di Indonesia
Menurut data dari Perhimpunan Andrologi Indonesia (2019), sekitar 15-20% pria Indonesia mengalami gangguan fungsi ereksi, dan angka ini terus meningkat. Salah satu penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak sehat — termasuk merokok.
Dan menurut data WHO, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia, dengan lebih dari 65% pria dewasa merokok secara aktif. Artinya, potensi penderita impotensi juga sangat tinggi.
Dampaknya Tidak Hanya di Kamar Tidur
Impotensi akibat merokok bukan sekadar masalah "tidak bisa ereksi". Ini juga bisa memengaruhi:
-
Kepercayaan diri pria
-
Keharmonisan rumah tangga
-
Kesehatan mental (depresi, stres, cemas)
Bayangkan saja jika kamu merasa tidak mampu lagi membahagiakan pasanganmu. Banyak pria yang akhirnya menarik diri, kehilangan semangat hidup, dan kualitas hidupnya menurun drastis.
Fungsi Ereksi Bisa Pulih Setelah Berhenti Merokok
Kamu tidak terlambat! Penelitian menunjukkan bahwa fungsi ereksi bisa mulai membaik hanya dalam beberapa bulan setelah berhenti merokok, terutama jika kerusakan pembuluh darah belum terlalu parah.
Dengan berhenti merokok, kamu bisa:
-
Memperbaiki aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke penis.
-
Memulihkan fungsi ereksi secara alami.
-
Meningkatkan kualitas hubungan dengan pasangan.
-
Menambah semangat hidup dan kebugaran secara keseluruhan.
Tips Mulai Berhenti Merokok
Berhenti merokok memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
-
Tentukan hari berhenti – pilih tanggal dan niatkan dengan kuat.
-
Cari dukungan – dari keluarga, pasangan, atau komunitas berhenti merokok.
-
Alihkan ke aktivitas lain – seperti olahraga, minum air putih, atau mengunyah permen karet.
-
Hindari pemicu – jauhi tempat atau teman yang menggoda untuk merokok.
-
Konsultasi medis – kalau perlu, minta bantuan dokter atau terapi nikotin.
Merokok bukan cuma soal paru-paru dan jantung. Kini kamu tahu bahwa impotensi adalah salah satu efek samping serius dari kebiasaan ini. Jangan tunggu sampai semuanya terlambat.
Sayangi dirimu. Sayangi pasanganmu. Pilih sehat, pilih berhenti merokok.